Bukti Keberadaan Tuhan

Bukti Keberadaan Tuhan
Bukti Keberadaan Tuhan

Bukti Keberadaan Tuhan – Untuk mempermudah pemahaman secara merata kali ini  kita akan melihat bagaimana pendapat beberapa tokoh penganut agama (islam dan non islam), dan bukan itu saja, sebagai penyeimbang kita juga akan menunjukkan kritik-kritik terhadap beberapa pendapat tersebut 🙂

Dengan kata lain kita ingin menunjukkan bahwa dalam kaidah akademis pembuktian tentang keberadaan Tuhan sebenarnya sama sekali bukanlah barang baru dan karena bukan barang baru maka sesungguhnya patut dipertanyakan, kenapa sebagian orang terkesan “bangga” jika tidak bertuhan 🙂

Sebenarnya,

Pembuktian tentang keberadaan Tuhan bisa dijelaskan dengan berbagai argumen, empat argumen yang paling terkenal antara lain ;

• Argumentasi Kosmologis
• Argumentasi Ontologis
• Argumentasi Teleologis atau argumentasi from design
• Argumentasi Moral

Dalam ruangan yang sempit ini, kita akan ambil salah satu argumen dengan beberapa tokoh pemikirnya, kita mulai saja dari argumentasi kosmologis. Bagaimana argumentasi kosmologis menjelaskan tentang bukti keberadaan Tuhan?

Menurut Ibnu Sina keberadaaan alam ini adalah sesuatu yang mungkin ada (possible beings), yang keberadaannya memiliki keterkaitan sebab-akibat dengan keberadaan ada-ada yang lainnya. Keterkaitan ini tidak mungkin menjadi suatu rangkaian tak terbatas, sebab pasti ada sesuatu yang adanya tidak disebabkan lagi oleh sesuatu diluar dirinya sebagai “Penyebab Utama” atau a first cause. Ada yang satu secara esensial ini menghasilkan suatu akibat langsung, yaitu “intelejen”.

Baca juga :   Filsafat dan Sains

Menurut Ibnu Sina berpikir adalah mencipta dan hal ini hanya dapat dilakukan oleh “pemikir yang niscaya” yaitu Tuhan karena hanya Tuhanlah yang Ada Mutlak.

Menurut Thomas Aquinas yang nampaknya sangat terpengaruh dengan Aristoteles, bahwa keberadaan Tuhan bisa dibuktikan dengan “lima jalan”.

Pertama dengan berdasarkan teori “gerak”. Berdasarkan teori ini, hal-hal yang ada bergerak dimana nampak perubahan dari potensial ke aktual, yang tidak bisa menjadi “regresi tak terhingga”, karenanya haruslah ada gerak pertama yang mana dirinya sendiri tidak digerakkan, yaitu Tuhan.

Kedua, sebab efisien. Ada sebab efisien didalam dunia (sebab penghasil). Tidak ada yang menjadi sebab efisien dari dirinya sendiri, dan tidak mungkin ada suatu regresi tak terhingga darinya sebab jika tidak ada sebab pertama, maka tidak mungkin ada rangkatan sebab akibat. Karena itu, harus ada “sebab efisien pertama” yang tidak disebabkan oleh yang lain. Dan Dia adalah Tuhan.

Ketiga, didasari pada posibilitas dan necesitas. Ada yang muncul berada dan berakhir untuk ada. Tetapi tidak semua ada dapat menjadi ada yang mungkin (posible), karena apa yang menjadi ada hanya mungkin terjadi lewat apa yang telah ada (tidak ada sesuatu yang tidak disebabkan). Karenanya pasti ada “ada” yang keberadaannya niscaya (tidak pernah menjadi dan tidak pernah berakhir untuk ada). Ada seperti ini adalah Tuhan.

Baca juga :   Hubungan Jiwa dan Badan Menurut Rene Descartes

Keempat, didasari pada tingkat-tingkat (gradiation) pada benda-benda. Ada tingkat-tingkat berbeda di antara yang ada (yang satu lebih sempurna daripada yang lain). Ada hal-hal yang menjadi tidak kurang dan tidak lebih sempurna apabila tidak ada yang sempurna total. Karena itu pasti ada “ada yang sempurna” atau perpect being, yaitu Tuhan.

Kelima, didasari pada adanya tujuan dunia (governace of the world). Benda-benda, seperti halnya benda-benda angkasa, bergerak ke suatu tujuan, tentu saja untuk mencapai hasil yang terbaik. Hal ini tidak mungkin apabila tidak ada “ada yang berintelejen”, sebagaimana ada sebuah panah yang meluncur yang dilepaskan pemanah. Maka pastilah “ada intelejen” untuk segala ada di dunia ini, yaitu Tuhan.

Argumentasi kosmologi ini mendapat kritik tajam dari filsuf Inggris, David Hume (1711-1776). Filsuf yang dikenal sebagai penganjur aliran skeptisme ini berpendapat bahwa apa yang direkomendasikan oleh argumentasi kosmologis memiliki kelemahan besar dari penalarannya.

Argumentasi tersebut mengacaukan konsep sebab dan akibat. Menurut Hume, kesimpulan yang ditarik dari akibat yang terbatas, menghasilkan sebab yang terbatas pula. Tidak mungkin lebih jauh dari itu. Maka konsep Tuhan dalam argumentasi kosmologis adalah terbatas. Tidak ada cara untuk menentukan prinsip kausalitas, sebab sesungguhnya penalaran ini hanya berdasar pada suatu kebiasaan saja (habit). Kita hanya dapat mengetahui bahwa Z terjadi setelah Y, tapi apakah benar bahwa Z itu disebabkan oleh Y, kita tidak ketahui. Alam semesta ini secara keseluruhan tidak membutuhkan suatu sebab, kecuali bagian-bagian daripadanya saja.

Baca juga :   Eksistensi dan Esensi

Kant yang sebagaimana disebut dipengaruhi oleh filsafat Hume, juga mengkritik argumentasi kosmologis. Baginya, dunia noumena (esensi) tidak bisa disimpulkan dari dunia fenomena (gejala). Dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan eksistensil sebagai hal yang niscaya adalah tidak mungkin, sebab hal itu hanya mungkin dalam pernyataan logika. Argumentasi kosmologis ini memiliki kontradiksi-kontradiksi metafisik.

Kritik Hume dan Kant bukanlah akhir dari problem argumentasi kosmologis. Pemikir-pemikir seperti Richard Taylor, Stuart C. Hackett, dan James Ross dapat disebut pembela argumentasi ini, dengan pertimbangan bahwa keberadaan Tuhan memang bukanlah hasil dari argumentasi, tapi paling tidak dengan argumentasi kosmologis diperlihatkan bagaimana dasar-dasar logis dalam kaitan antara suatu keberadaan yang terbatas dengan ada yang tidak terbatas.

hmm…

# Bukti Keberadaan Tuhan  by Mat Peci  | Bukti Keberadaan Tuhan Posted at www.imankha.com

38 komentar untuk “Bukti Keberadaan Tuhan

  1. karena akal manusia terbatas mereka mencoba untuk mengapai semuanya ,namun secara ontologi tuhan itu ada akan tetapi mereka hanya menyimpulkan saja,dan simpulam itu merupakan bukti bahwa akal manusia terbatas.

  2. saya kok lebih suka kalo disebut “tanda” drpd “bukti”..coz membuktikan keberadaan Tuhan sama sulitnya dgn membuktikan ketidakberadaan-NYa, lagipula keberadaan & kekuasaan Tuhan tdk utk dibuktikan dan Dia pun tdk memerlukan pembuktian tsb….tanda2 kekuasaan & kebesaranNya adlh utk membimbing umat ,layaknya tanda2 lalu lintas yg memandu pengguna jalan agar tdk tersesat & celaka.

  3. Terbukti atau tidak terbukti, falsafah dasar negara ” Panca Sila.” jelas menyusun urutan falsafahnya ( 1.) Ada Gusti Allah, pencipta langit dan bumi seisinya. (2.) Ada manusia (3.) Manusia berkumpul menjadi BANGA (4.) Bangsa bikin pemerintahan “demikrasi.” /republik.
    (5.) bertujuan untuk kesejahteraan seluruh warga negeri.
    Mencari BUKTI adanya Tuhan sama saja mencari matahari dengan lampu senter. Itu perbuatan amat sangat BODOH, atau bahkan rang-gila. Begitu lhoo.

  4. Tanda2 adanya Tuhan secara sederhana, dengan Teori fikiran ”sederhana”=Ada 2 potong kue yang satu kita olesi dengan ”Racun” sedangkan yg satu potong lagi kita olesi dengan coklat/susu,sekarang anda memilih yg mana?? saya yakin kita semua memilih roti yg di olesi dengan coklat/roti,,siapa yang memerintahkan kita memilih roti yang di olesi coklat?? tentu adalah fikiran/akal kita,,,sekarang yang jadi pertanyaan adalah= mengapa kita percaya?,,mengapa kita mau? mengapa kita turuti?,,padahal yg memerintah kita tsb tidak terlihat,,tidak berbenda dan tidak berasa[tdk ada rasanya].naaah begitu pula dgn konsep ttg keberadaan Tuhan tsb ,,,SAMPAI KAPANPUN KITA MINTA BUKTI SECARA MATERI TTG TUHAN TIDAK AKAN PERNAH ADA… TETAPI ”ADA” SAMA HALNYA DENGAN FIKIRAN/AKAL KITA TIDAK ADA MATERINYA,,NAMUN KITA PERCAYA….KL TIDAK PERCAYA TENTU KITA AKAN MEMILIH ”ROTI YANG DI OLESI ”RACUN”

  5. saya pusying bacanya
    tp yg jelas tanda keberadaan Allah adalah adanya kitab suci yg jadi pedoman hidupku
    Al Qur’an
    gak nyambung ya
    bodo ah mau komen da
    hahha

  6. jika manusia hanya mengandalkan otak, mungkin tidak akan menerima keberadaan tuhsn. tapi tuhan tidak bisa diukur oleh otak. namun jika manusia menggunakan akalnya, pasti dia akan menemukan tuhan. keberadaan tuhan bukan untuk diperdebatkan, melainkan untuk dicari kebenarannya. oleh karena itu tuhan memfasilitasi manusia dengan akal. hanya dengan akal mustafadz lah orang akan menemukan tuhan. keberadaan manusia dan alam semesta adalah supaya tuhan dikenal. mencari tuhan berbeda menemukan sebuah konsep keilmuan. kemampuan logika tidak mampu untuk mengungkap keberadaan tuhan. tapi yang unik,,,, cara manusia dalam menemukan tuhan berbeda. misalkan, plato menemukan tuhan dengan emimikirkan alam semesta, padahal awalnya dia seorang atheis. para sufi, misalnya robiah adawiyah, bertemu tuhan dengan cara berkholwat. tapi satu hal yang pasti, keberadaan tuhan tidak bisa diukur oleh panca inndra dan nalar logika. kalau ingin bertanya tentang tuhan. tanyalah kepada orang yang sudah mengenal dan bertemu dengan tuhan.
    saya analogikan seperti ini, walaupun kurang pantas menganalogikan tuhan dengan ini.: kalau kita ingin melihat dan mengetahui lebih banyak mengenai MUTIARA, siapa yang akan anda datangi dan cari info mengeani mutira tersebut. mana yang anda pilih? ahli mjtiara atau insinyu bangunan. saya yakin tentunya anda kan memilih ahli mutiara, karena tahu banyak mengenai mutiara. kalau anda bertanya kepada insinyur bangunan, tentunya dia akan bilang tidak tahu. kalupun menjawab, mungkin dia mengada-ada, tergantung imajinasi dia mengenai mutiara. sama halnya tentang kebradaan tuhan. apakah tuhan itu ada atau tidak, tanyalh kepada orang yang sudah kenal tuhan. karena dia akan menuntun anda menemui tuhan.

  7. Tuhan ( Allah SWT bagi kita umat ISLAm, yang tidak merasa bertuhankan…jangan ikutan dech…gak bakalan nyambung )
    Semoga tergugahnya hati, jiwa, dan akal kita dalam berargumen mempertahankan kebenaran yang telah kita miliki dan ketahui benar – benar karena Allah dan menjadi pintu masuknya Rahmat Allah pada kita, karena Allah maha menyaksikan atas argumen kita yang berusaha meng-Agungkan Asma-Nya .Amin

    Ketika para yahudi, atheis ( tak ber Tuhan )dkk. menganggap bahwa diri mereka berasal dari materi, sehingga setelah mereka mati akan kembali menjadi materi. dan tidak pernah terfikirkan secara mendalam tentang kiamat, dan akan kemana dia akan kemballi sejatinya. Memang sangat bodoh. tapi wajar, sangat wajar, mereka memang sudah digelapkan atas kehendak Allah, sehingga mereka difahamkan sedetil apapun tanpa hudayah Allah, mereka tetp mengelak dengan berbagai dalih yang dia kusai sebatas kepintaran akalnya yang memang tercipta dengan penuh ketrbatasan. Padahal mereka tidak memahami asal materi itu sendiri dari mana…kasih benar mereka..eh, kenapa harus dikasihani juga…biarin aja dech saudara – saudaraku, janan terpancing emosi dari setiap argumen mereka. Kewajiban kita adalah menjawab kebenaran dari argumen – argumen mereka yang sesat. Setelah itu bebas…

  8. JIKA DILIHAT SISI MANAPUN,BAIK ITU DARI FILOSOFI ATAUPUN JUGA AKADEMISI .KEBERADAAN TUHAN BISA DIJELASKAN DENGAN BANYAK HAL. bAHKAN EISTEISN PUN YANG MENGHABISKAN WAKTUNYA DALAM PENCARIAN JALAN RELATIFITAS YANG PANJANG MENGAKUI AKAN KEBERADAAN TUHAN DAN TAK DPAT MENYANGKALNYA.

  9. ALLAH SWT itu ada dimana2,
    tanda2 keberadaan dan kekuasaanya sudah tidak perLu dipertanyakan LAgi,
    ALLAH SWT mMg tidak bisa QT Lihat wujudnya,
    tapi bisa Qt Rasakan keberAdaannya,
    bisa diiLustrasikan sepeRti pada saat QT meRasakan ANgin sepoi2,
    seJuk sekaLi raSanya, biSa menenaNgkan Hati dan pikiRan,
    tapi apakah QT bisa meLihat wujuD dari anGin sepoi2 itu????
    tentu saja tidAk….

  10. Bagaimana mungkin orang yang Ateis meyakini keberadaan Tuhan… sedang sosok Tuhan yg mereka cari memang tidak ada.
    Bagaimana mungkin orang yang menyadari keberadaan Tuhan bisa menyangkal keberadaan Tuhan… sedang Tuhan yang mereka cari ada dihati mereka.

  11. Saya melihat filsafat tidak dapat menemukan metode pembuktian Tuhan ada atau tidak adalah karena asas principium contradictorisnya…
    Asas tiada kebenaran ke tiga di antara kontradiksi adalah penyebab manusia mempermasalahkan pembuktian Ilmiah terhadap Tuhan melalui pengamatan pribadi dan diwujudkan dengan definisi bahasa yang akhirnya membuat kita menjadi agnostik. Bertrand Russel adalah tokoh agnostik yang sangat mendukung konsep: Tiada Tuhan yang dapat diteliti tanpa melalui objek materi(benda-benda). Agnotisme ini melahirkan banyak skpetisisme dalam metode-metode ilmiah modern. Tetapi saya tidak setuju kaum skeptis tersebut dipojokkan dan dihujat sebagai antagonis, banyak juga kaum agnostik yang spiritual dan menjunjung peraturan, etis, dan moralist. Biarlah iman mereka tumbuh dalam proses pencariannya.
    Semua Definisi adalah pengelompokan partial dari yang Universal. saya sangat setuju dengan Pak Kidipowardoyo yang menganalogikan pencarian matahari dengan lampu senter..sweet Pak!
    Filsafat tidak akan bermanfaat tanpa dasar yang fundamental dan universal, tetapi bukan filsafat yang menentukan mana yang prioritas dan yang proporsional…manusia lah yang harus belajar dan terus belajar mengasah Hati Nuraninya untuk melampaui batas-batas pikiran dan bahasa… Peace!

  12. menurut hemat saya….suatu ilmu itu dapat dikaji melalui filsafat…karena filsafat adalah induk dari segala ilmu…
    namun demikian di dalam filsafat kita tidak dapat menjelaskan tentang bagaimana keberadaan tuhan itu sebenarnya…berhubung tuhan itu bersifat abstrak yang wujudnya tidakk nampak dilihat oleh kita sebagai hamba yang dhaif…
    bahkan para nabi pun misalnya musa as atau nabi muhammad juga tidak bisa…sbgaiman halnya nabi musa yang tubuhnya hancur luluh ketika ia ingin menyaksikn dan melihat bentuk tuhan itu d bukit torsina dan juga nabi muhammad yang hanya memakai pembatas ketika beliau isra dan mi’raj..

    maka untuk itu tentang keberadaan tuhan itu tidak usah dikaji tetapi sebgaia umat yang percaya akan adanya tuhan maka kita wajib untuk memeperceyainya yang mana letak kepercayaan itu di hati bukan di filsafat.

  13. mudah kok kalau mau ketemu TUHAN…..!!, tinggal kesungguhan diri yg teruji & terbukti utk menghadap-NYA, SEMPURNAKAN SYAHADAT & PARIPURNAKAN KIBLAT. KRN SYAHADAT HARUS DIJALANI DGN BAIK & BENAR, BUKAN CUMA DI UCAP SAJA SEPERTI ANAK TK. KRN BERSAKSI AKAN TUHAN ITU DALAH MENYAKSIKAN SENDIRI DGN MATA,TELINGA LAHIR & BATIN, BUKAN KATANYA ATAU SEKEDAR CERITA. LANGKAH PERTAMA KITA WAJIB MEMULYAKAN ORANGTUA KITA, SEBAIK ATAU SEJELEKNYA, SEPINTAR ATAU SEBODOHNYA,dll ORTU KITA ADALAH WAKIL TUHAN YG NYATA DALAM MENDAPATKAN RIDHO TUHAN, KRN TANPA ORANGTUA.. DIRI KITA PASTI TIDAK ADA..(ada cara khusus utk mendapatkan RIDHO kpd ortu yg BIADAB akan beralih 180 derajat menjadi lbh BERADAB, termasuk utk diri kita juga sbgai anak. LANGKAH KE-2 ADLH BGMN KITA HARUS BISA MENGHARGAI SELURUH MAKHLUK YG ADA DLM DIRI MAUPUN DILUAR DIRI SELURUH ALAM SEMESTA YG TERLIHAT ATAUPUN TDK TERLIHAT.. KITA MANUSIAKAN, APALAGI KITA SBGAI MANUSIA HARUS LBH SALING MEMULYAKAN TENTUNYA DGN SEPENUH HATI DAN JANGAN SETENGAH HATI KRN AKAN MENGHAMBAT PERJALANAN ANDA UTK BERTEMU TUHAN, KRN ALAM ADLH AYAT YG TERSIRAT TIADA HURUF DAN TULISAN TAPI AKAN MENUNTUN KITA KEPADA TUHAN. LANGKAH KE-3 ADALAH SERING-SERINGLAH KITA MEMBACA DIRI/ INSTROPEKSI DIRI, BERTAFAKKUR, KENAPA KITA DI CIPTAKAN KOK SBGAI MANUSIA.. KOK BKN MAKHLUK LAINNYA?, KENAPA LAKI2 ATAU WANITA SEMPURNA/TDK, SEHAT/TDK? KENAPA LAHIR DI INDONESIA DAN BKN DI TEMPAT LAIN?, dll. KARENA TUHAN TIDAK JAUH DARI DIRI KITA, TAPI KEBANYAKAN DIRI KITA YG MENJAUH DR TUHAN, HANYA KRN KEPENTINGAN NAFSU. DAN ORANG YG LUPA DIRI ADALAH LUPA AKAN TUHANNYA. SEMOGA KITA SEMUA BISA MERAIH ITU SEMUA DAN TUHAN SELALU ADA DLM DIRI KITA AGAR SELALU MENUNTUN & MERIDHOI LANGKAH HIDUP KITA, DAN BISA SELALU MEMBERIKAN MANFAAT KPD SELURUH KEHIDUPAN ALAM SEMESTA TANPA TERKECUALI, AMIN. DISINI MARI KITA SAMA2 BELAJAR & BELAJAR. SMGA ANDA SEMUA TER-RAHMATI & TERMULYAKAN. TRMKS… ( FURQON 081330333199)

  14. knp comment sy disini dihapus ya, siapa tau saling melengkapi krn ada wadah utk hal tsb. mhn tanggapannya dr pemilik situs ini. trms

  15. @ furqon

    Mungkin commentnya ga di approve mas?

    Kalau sudah di approve tidak pernah dihapus kok 🙂 , comment yang tidak di approve adalah comment2 iseng yang berisi 1 kata tok, atau banyak kata tapi isinya maki2 pendapat commentator yang lain. Kalau isinya begitu pasti tidak akan di approve…

    Tapi kalau isinya tentang perbedaan pendapat dan disampaikan dengan cara yang baik/sopan pasti di approved kok 🙂

  16. thanks…semuanya. baru gabung ke forum ini neh. setelah masuk kesini kahirnya bisa nambah pengetahuan saya. hehehhe. lagi2 kita akan dibenturkan dnegan pembicaraan dengan Tuhan lagi. klo boleh tahu kapan kita akan berhenti berbicara tentang Tuhan?

  17. yg penting ikhlas…
    yg saya tw,,menjadi tidak berTuhan karena ketidak sinkronya ilmu pengetahuan dengan agama………..maka jembatanya adalah kesenian….karena kesenian lebih banyak bicara soal manusia…karena kesenian lebih banyak bicara soal rasa…karena kesenian tidak bicara soal benar ataupun salah………….

  18. oya stu lgi..yakini dulu..baru melakukan penalaran….agar tidak tersesat..meskipun dalam islam umatnya diwajibkan utk berpikir cerdas dan kritis….hahahaa
    ^^

  19. ada orng ga punya agama tp orng tsa pasti punya tuhan yg sesuai versinya. membuktikan adanya tuhan kpd penolak tuhan menang sulit. sama sulitnya mengajar vocal. orang ga punya bakat nyanyi ga akan pernah tau fals itu bgmn? nada do re mi itu bgmn? ketukan/mat itu bgmn? mrk ga akan ngerti sampai kapanpun ttg ilmu gaib nada yg ga bisa dibuktikan itu, tp yakinlah! mereka tetap bisa menikmati lagu2. aneh kan.

  20. semua itu tergantung dari pribadi masing2 individunya,mau percaya atau tidak,namun segala sesuatu itu dikatakan ada bila difungsikan sesuai dengan fungsinya.

  21. klo bicara masalah keberadaan tuhan dan dg bukti keberadaannya maka kita tidak akan mampu……
    kita liat ciptaannya saja itu sudah mutlak dg adanya tuhan
    dunia ini klau tidak ada yg menciptakan maka kita tidak akan ada didunia ini……..

  22. Machiavelli :jika ingin berbicara tentang eksistensi Tuhan, seorang harus percaya dulu akan keberadaannya.

    ditinjau dari segi filsafat yunani ataupun filsafat barat pada umumnya hanya membahas tuhan sebagai nilai samaritas yang murni
    dalam filsafat islam juga beberapa teori dapat dibuktikan melalui
    4 Argumen

    – Argumen keteraturan alam;
    – Argumen huduts;
    – Argumen wujub dan imkan;
    – Burhan shiddiqin.

    baca selengkapnya di weblog kami :

    http://irmenikalukuang.blogspot.com/2011/01/argumen-pembuktian-eksistensi-tuhan-dan.html

  23. menurut saya, untuk orang yg tidak percaya tuhan, sebagai pemula kita harus cari aman dulu. artinya kita harus percaya pada tuhan tanpa harus mencari bukti keberadaan-Nya, karena rasio tidak akan mampu untuk membuktikan keberadaan-Nya.

    Ada 2 opsi sebagai pemula untuk cari aman dulu :

    1. TIDAK PERCAYA TUHAN
    saat kita mati nanti, kita akan merasa aman/biasa saja ketika tuhan memang benar-benar tidak ada karena tidak ada yg perlu dipertanggung-jawabkan,, akan tetapi bagaimana jika tuhan benar-benar ada?? maka kita harus bisa mempertanggung-jawabkan semua perbuatan kita sewaktu hidup.

    2. PERCAYA TUHAN
    percaya berarti harus mengakui dan menjalani peraturanNya.
    ada atau tidak adanya Tuhan, maka setelah mati nanti kita tidak perlu panik lagi. karena kita sudah mempercayai-Nya dan menjani peraturan-Nya.

    Nah,, sekarang silahkan anda memilih (untuk yg tidak percaya tuhan) dengan akal normal anda yg selalu menjadi andalan anda.
    terima kasih..

  24. kalau mau bicara tentang bukti keberadaan tuhan kyaknya sulit
    kalau semua yang ada bumi ini butuh bukti yang kongkrit
    maka manusia tidak akan ada yang percaya dengan adanya tuhan
    oleh karna itu kita liat ciptaannya saja itu sudah cukup dan sesuatu yang ada didunia ini seperti dengan adanya bumi maka itu sudah menunjukkan bahwa tuhan itu ada,

    tuhan itu tidak usah dipertanyakan atau diperdebatkan
    yang hrus dipertanyakan atau diperdebatkan itu
    adalah diri kita sendiri,
    apakah kita percaya dengan adanya tuhan apa tidak
    kalau memang percaya dengan adanya tuhan
    maka tuhan ada kalau tidak percaya
    maka tuhan tidak ada bagi orang yang tidak merasa
    atau tidak percaya dengan adanya tuhan,
    akan tetapi meskipun kita tidak percaya dengan adanya tuhan
    itupun tuhan tetapa ada
    ‘TERGANTUNG DARI KEPERCAYAAN KITA’

Leave a Reply to furqon Cancel reply

Your email address will not be published.