
Perjalanan Rohani – Sebagaimana pernah kita singgung sebelumnya tentang irfan, dari pengertiannya terlihat irfan sama saja dengan akhlak (etika) dan keduanya memang merupakan ilmu praktik.
Namun demikian, walaupun dari sudut pengertian antara irfan dan akhlak lebih kurang sama saja, tapi dalam ‘aturan main’ dan fokusnya terdapat beberapa perbedaan diantara keduanya.
Sekarang kita akan coba bahas tentang fokus dan perbedaa antara irfan dengan akhlak (etika).
Kita mulai dulu dari persamaannya, kenapa antara irfan dan akhlak disebutkan sama saja. Dari pengertian masing-masing didapat kesamaan bahwa antara irfan dan etika keduanya bertumpu pada bahasan tentang ” APA YANG HARUS DILAKUKAN”.
Sekarang apa perbedaannya yang paling penting diantara keduanya?
Mari Kita lihat…
Irfan membahas dan menguraikan hubungan dan tanggung jawab yang diemban manusia terhadap dirinya sendiri, kepada alam semesta dan kepada Allah. Dan sesuai dengan latihan-latihannya dan fahamnya tentang tauhid terlihat jelas bahwa penekanan yang paling utama dalam irfan dari aspek prakteknya adalah kepada hubungan dan tanggung jawab antara manusia dengan Allah.
Sedangkan dari sisi Ilmu Etika, tidak semua sistem akhlak memandang perlu membahas dan menguraikan hubungan antara manusia dengan Allah. Hanya sistem akhlak agama saja yang menganggap penting memberikan perhatian dan bahasan khusus tentang masalah ini.
Perbedaan selanjutnya adalah bahwa metodelogi gerak maju rohani sayr (perjalanan) dan Suluk ( bepergian) merupakan metodelogi yang dinamis, sementara metodelogi etika adalah statis.
Irfan berbicara tentang perjalanan rohani, yaitu bermula dari sebuah titik keberangkatan, stasiun-stasiun, tempat tujuan dan tahapan-tahapan dalam aturan yang benar. Dan dalam pandangan ahli irfan, yang disebut dengan perjalanan dan jalan tersebut adalah betul-betul jalan dalam pengertian harfiah, yakni jalan. Bukan jalan dalam pengertian kiasan atau metapora, dan yang disebutkan sebagai jalan itu harus betul-betul diikuti setahap demi setahap, stasiun demi stasiun. Untuk sampai kepada stasiun mana saja tanpa melewati stasiun sebelumnya, menurut pandangan para ahli irfan adalah sesuatu hal yang tidak mungkin.
Para ahli irfan memandang roh manusia persis seperti organisme hidup, seperti benih atau seperti seorang anak, yang mana kesempurnaannya tergantung kepada pertumbuhan dan kematangannya sesuai dengan sistem dan aturan tertentu.
Sedangkan didalam etika subjek yang ditangani hanya serangkaian kebijakan seperti kewajaran, kejujuran, keikhlasan, kesucian, keadilan dan kemurahan hati serta mementingkan kepentingan umum ketimbang kepentingan pribadi dan seterusnya. Fokusnya lebih kepada menghiasi roh dengan keperibadian yang indah, anggun dan lembut.
Dalam pandangan etika, roh itu diibaratkan sebagai sebuah rumah, dimana keindahan dan keserasian rumah tersebut tergantung kepada hiasan apa yang menghiasi rumah tersebut. Bagaiman dekorasinya, bagaimana tata ruangnya, bagaimana infrastrukturnya, bagaimana taman dan halamannya dan seterusnya. Dalam hal penyempurnaan keindahan sebuah rumah, urutan pengerjaannya tidak harus berurutan, bisa dilakukan dan dimulai dari mana saja dan di akhiri dimana saja, boleh menghiasi taman dulu dan bisa juga mempercantik ruang tamu atau kamar tidur, mulai darimana saja dianggap saja saja.
Perbedaan ketiga diantara kedua disiplin ilmu ini adalah, bahwa unsur-unsur rohani dari etika terbatas pada konsep dan gagasan yang pada umumnya biasa, sementara unsur rohani dari irfan jauh lebih mendalam dan luas.
Didalam metodelogi spiritual irfan, yang banyak disinggung adalah hati serta keadaan dan kejadian yang dialaminya, dan pengalaman pengalaman ini hanya diketahui oleh musafir yang menempuh perjalanan itu.
Cabang irfan yang lain berhubungan dengan interprestasi wujud, yakni Tuhan, alam semesta dan manusia. Tentang interprestasi wujud ini, terdapat beberapa kemiripan antara apa yang dipahami oleh irfan dengan apa yang dipahami oleh filsafat, tentang hal ini nanti akan kita bicarakan dalam artikel khusus lainnya.
^o^ Perjalanan Rohani by Mat Peci | Perjalanan Rohani Posted at www.imankha.com